Kampus yang sangat indah, penuh dengan semangat utuk maju, dan ada kata-kata brilliant “belajar dan belajar dan belajar” itu adalah motivasi yang diberikan pendiri kampus bagi kami anak-anaknya. Setelah saya bekerja di jakarta dan melihat kemajuan kota ini saya jadi berpikir ”bagaimana nanti masa depan kampus ku”. Apakah alumni akan membangunnya ? atau akan melupakannya ?. Masalah yang dihadapi sekarang ini adalah dosen atau tenaga pengajar yang kurang, dimana dosen-dosen banyak yang pindah dan sebagian melanjutkan beasiswa dan mengajar di kampus yang lain. Hal ini disebabkan oleh keberadaan kampus yang ada di desa yang jauh dari hiruk pikuk metropolitan, hal ini membuat kehidupan jadi bosan, apalagi kalau dosen pasti terus mencari ilmu dan untuk mendapatkannya harus kembali ke perkotaan.
Saya memiliki cita-cita untuk menjadi salah seorang tenaga pengajar disana, tapi tentunya setelah saya meraih gelar master dalam bidang IT dan memiliki pengalaman sebagai tenaga pengajar di kampus yang memiliki status baik didalam kancah pendidikan. Saya sebagai alumni harus menghormati dan menghargai almamater saya, yang sering terpikir didalam benak saya adalah ”kalau bukan ditangan alumni, kampus itu ibarat sebuah bangunan yang kosong 20 tahun lagi” tapi denga tangan alumni akan menjadi top university di dunia seperti harvard, stanford. Untuk menjadi tenaga pengajar, saya harus banyak belajar dari dunia kerja, supaya nanti anak didik saya dapat go internasional.
Kampus-kampus yang maju semuanya dibangun oleh almamaternya, karena mereka semua yang kembali mengajar disana dan mengabdi buat kejayaan almamaternya. Kita harus memiliki prinsip hari ini harus lebih maju dari hari kemarin, kampusku sekarang harus lebih maju dari kampusku yang lalu. Untuk mencapai ini saya sekarang sedang mengambil program sarjana di kampus jakarta, dengan harapan dalam doa saya dapat IPK>=3.0 supaya dapat mengambil beasiswa untuk program IT di India, kiranya bapa yang di sorga mengabulkan doa ku ini. Alasan saya untuk mengambil program master ke India adalah karena negara IT ini memiliki pengaruh dalam perkembangan teknologi informasi. Sewaktu saya masih menimba ilmu di kampus saya, dosen saya ada tiga orang yang berasal dari India, mereka mengajarkan materi dengan hati yang tulus dan memberikan penjelasan dengan baik sekali, sehingga para mahasiswa dengan mudah dapat menangkap pelajaran.
Mungkin sekarang ini masih banyak dari teman-teman saya yang punya rencana untuk membangun kampus ini ke arah yang lebih baik. Ini adalah suatu perjuangan yang sangat berat, dimana kami sekarang ini harus bisa bermimpi, ibarat anak SD yang membayangkan dirinya belajar di SLTA. Tapi semua itu kuserahkan dalam doa kepada Tuhan, kiranya cita-citaku ini tulus dan ikhlas, dan bukan untuk menjadikan aku sombong tetapi menjadikan aku sebagai pelayan bagi kemajuan generasi bangsa ini.
One Response to Masa depan kampusku