NAT dan Routing Statik

A. Pengantar

Routing adalah proses untuk meneruskan paket-paket dari suatu alamat jaringan keĀ  alamat jaringan yang berbeda. Alat yang berfungsi untuk melakukan routing adalah router atau perangkat layar 3 dalam OSI. Dengan adanya router ini maka broadcast domain tidak akan dilewatkan ke alamat jaringan yang lain.

NAT (Network Address Translation) berfungsi untuk mentranslasikan IP Lokal/Inside ke dalam IP Global/Outside dan sebaliknya. Dalam kasus ini IP lokal yang digunakan adalah IP Private sementara IP Global yang digunakan adalah IP Publik. IP private tidak digunakan dalam routing pada jaringan Internet, hal ini sudah diatur dalam suatu ketetapan dengan tujuan untuk menghemat IP Publik. Deangan adanya NAT maka akan menghemat penggunaan IP Publik, supaya IP Private bisa dikenali ke Internet maka harus ditraslasikan kedalam IP Publik.

B. Topologi

Dalam topologi ini sebuah PT X menggunakan satu buah IP Publik yang diperoleh dari pihak provider Internet (ISP). Supaya lebih mudah memahami konsep NAT tersebut maka dalam topologi ini kita akan mengakses mail server yang menggunakan IP Publik lewat IP Private. Tipe kabel dari Router PT X ke Router ISP menggunakan Cross-Over karena perangkat sejenis.

picture112

C. Konfigurasi

PC-PT X A:

picture210

PC-PT X B:

picture38

Router PT X:

Interface:

Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 202.51.107.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Routing:

Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 202.51.107.2

Routing default digunakan apabila pada tabel routing tidak ada yang cocok dengan tujuan maka jalan terakhir adalah menggunakan routing default oleh router. Pada routing diatas bahwa setiap tujuan secara default akan di kirimkan ke 202.51.107.2 (Router ISP).

NAT:

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config)#access-list 10 permit 192.168.1.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat inside source list 10 interface fastEthernet 0/0 overload

Perintah access-list hanya mengijinkan ip yang diawali dengan 192.168.1.X sementara X bernilai bebas. NAT yang digunakan adalah tipe overload karena sejumlah IP lokal/inside di translasikan kedalam satu IP Global/outside.

Router ISP :

Interface:

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 202.51.107.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 202.51.108.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Routing:

Router(config)#ip route 202.51.107.0 255.255.255.0 202.51.107.1

Pengertian routing diatas adalah bahwa semua paket yang menuju alamat jaringan 202.51.107.0 akan dikirimkan ke 202.51.107.1 (Router PT X).

Mail Server:

picture62

D. Testing NAT

Ping Ke Mail Server :

Dari PC-PT X A:

picture44

Trace Route ke Mail Server:

Dari PC-PT X B:

picture54

Sampai disini NAT dan routing sudah berfungsi dengan baik.

This entry was posted in Networking. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *