SI tapi bukan jiwa SI

Saya sekarang masih menjalani kuliah saya di salah satu universitas swasta di Jakarta, jurusan yang saya ambil adalah sistem informasi (SI) yang fokus kepada analisa dalam pembangunan sistem informasi. Sepertinya ada yang aneh dengan diri saya 🙂 , maksud saya “jiwa saya kok gak jiwa SI”. Setelah saya lihat kebelakang, ternyata hal ini dipengaruhi oleh pendidikan saya waktu di salah satu politeknik dan pekerjaan saya sekarang. Sewaktu di politeknik saya mengambil spesialisasi jaringan komputer, pada waktu penjurusan ini hampir seratus persen pikiran saya hanya kejaringan, tanpa memikirkan SI yang sudah saya pelajari selama 2 tahun. Setelah tamat dari politeknik saya bekerja di bidang jaringan komputer, hal ini membuat saya semakin lupa dengan SI.

Karena belum puas dengan pendidikan diploma maka saya melanjutkan kuliah saya dibidang SI, dan dalam proses perkuliahan ini saya masih tetap kerja di perusahaan yang bergerak dalam bidang Internet Service Provider (ISP). Tidak terasa saya 1 1/2 tahun kuliah, tapi kehidupan saya dipengaruhi oleh pekerjaan sebanyak 90 % dan 10 % dipengaruhi oleh lingkungan. Suatu hal yang salah dimana saya seharusnya menyeimbangkan pekerjaan dan kuliah. Kuliah saya kebanyakan saya lalui dengan begitu saja dimana hal yang mendominasi pikiran saya adalah “ekstensi kok, yang penting nilai bagus, skill diperkuat di pekerjaan sekarang” 🙁 . Ini adalah ibarat sepeda motor dengan menggunakan premium, yang penting murah dan sampai ditujuan, padahal kalau saya menggunakan pertamax maka hasilnya akan lebih bagus, dengan motivasi “saya kuliah untuk menambah ilmu, wawasan yang luas, dan untuk menjadi pemimpin yang menggantikan generasi tua” 🙂 .

framework-sistem-informasi

Untuk mengatasi masalah ini maka saya menanamkan dalam diri saya adalah SI dan perilaku saya harus SI. saya akan banyak mengulas mengenai SI/TI dalam blog ini, mencoba menyelesaikan masalah SI/IT dalam kasus. SI itu bukan hal yang sulit dilakukan, karena sangat mudah kita jangkau, peralatan tidak mahal, cukup hanya dengan komputer dan Internet.

This entry was posted in Information technology. Bookmark the permalink.

One Response to SI tapi bukan jiwa SI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *