Pengaruh krisis global terhadap gaji karyawan

Krisis global yang terjadi sekarang yang melanda semua perekonomian dunia juga mempengaruhi kinerja dari perusahaan tempat saya bekerja. Perusahaan tempat saya bekerja adalah dalam bidang ISP (Internet Service Provider), voice , dan IP TV. Bisnis ini dimulai dengan pemasangan kabel fiber optic di sekitar jalan-jalan besar di DKI Jakarta, memang suatu ide yang cemerlang karena jangkauan dari bisnis ini adalah perusahaan-perusahaan, dan kantor-kantor di sekitar jalan-jalan besar. Perangkat-perangkat dipasang di setiap shelter dari busway seperti switch dan perangkat wireless. Topologi dari jaringan ini membentuk ring dengan menggunakan kabel fiber optik, dengan tujuan supaya kalau ada link yang masalah masih dapat di backup oleh perangkat yang lain.

Dalam pengerjaan proyek ini ada dua tipe karyawan yaitu yang ikut mendukung kinerja perusahaan dan yang bekerja dengan prinsip ”asal gaji cair tepat waktu” 😀. Perbedaan karyawan ini didasarkan pada visi dan misi perusahaan yang tidak merata kepada semua karyawan, sehingga ada sebagian yang memiliki pemikiran pendek akan perusahaan ini. Disaat ada dilema ini dan ditambah pengaruh krisis global yang mengguncang perekonomian perusahaan, maka perasaan saling memiliki untuk perusahaan mulai terkikis. Banyak karyawan yang pindah ke perusahaan lain, karena harapan masa depan diperusahaan yang sedang terseok-seok ini pasti tidak jelas.

Sewaktu belajar di bangku SLTP saya pernah mendengar prinsip ekonomi ”dengan modal yang sekecil-kecilnya mendapatkan untung yang sebesar-besarnya”. Mungkin ini adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan dalam membangun infrastruktur bisnis ini. Begitu produk diluncurkan, sangat banyak permasalahn yang timbul, dimana perilaku perangkat aneh-aneh ”terkdang bisa, terkadang tidak 😀”. Merek yang digunakan memang masih jarang kita jumpai di pasaran, dan tentunya harganya pasti jauh lebih murah dari perangkat yang sudah banyak dipasaran. Dalam membangun bisnis kita tidak sepenuhnya berpatokan pada prinsip ekonomi, tetapi kita harus menggabungkannya dengan teknologi. Jadi singkat cerita prisip yang harus dipegang adalag :”dengan modal yang sekecil-kecilnya dan kulitas teknologi yang tinggi maka akan menghasilkan untung yang sebesar-beasrnya” 🙂.

Disaat seperti inilah masalah gaji dipertanyakan, banyak karyawan yang sudah mengorbankan pikiran dan tenaga untuk menyelesaikan permasalahan ini justru dibimbangkan dengan salary 😀. Pihak perusahaan tidak menaikkan gaji para karyawan yang sudah habis kontrak dan memulai kontrak baru, alasan yang diberikan perusahaan sangat sederhana ”untung perusahaan belum sebanding dengan peningkatan gaji karyawan”. Disatu sisi pernyataan yang dibilang oleh HRD itu ada benarnya, tapi disatu sisi harapan sikaryawan untuk naik gaji benar juga. Menurut saya solusi yang tepat untuk mengatasi ini adalah, si karyawan harus tetap melanjutkan kontrak, jangan bersungut-sungut dan ingat masih banyak keju di tempat lain, tapi untuk memperoleh keju itu kita harus bijaksana. Disaat seperti ini yang harusnya dilakukan karyawan adalah mengasah kemampuannya dalam menghadapi tantangan di luar sana.

salary-negotiation_965853

Buatlah perusahaan sekarang sebagai batu loncatan untuk menggapai apa yang kita impikan. Yang harus dimanfaatkan adalah belajar, belajar, dan belajar. Baik itu belajar dari masa lalu atau kesalahan dan belajar ke depan atau yang akan datang. Fasilitas yang ada diperusahaan manfaatkan dengan benar, pelajari organisasi dalam perusahaan sehingga suatu saat nanti level anda tidak di lapangan lagi tapi sudah di manajerial untuk mengmbil keputusan yang efektif dan efisien. Mari kita jalani dan laksanakan dengan hati yang ikhlas dan tulus disertai semangat yang teguh.

This entry was posted in Inpirasi Hidup. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *